KELOMPOK 4
Nama : 1. Sekar Arum Pamutri (28)
2. Serliana Nur Dewiarti (29)
3. Siti Chofifah Ni’mawati (30)
4. Siti Mudatun Khaeriyah (31)
5. Solikhatun Khasanah (32)
6. Suswatiah (33)
7. Ulfatun Nafisah (34)
8. Wahidatur Rohmah (35)
9. Yuli Syarifatul Mar’ah (36)
ADMINISTRASI PERENCANAAN, PENGADAAN DAN SARANA &
PRASARANA
Planning atau perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai
tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk
yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan.
Pertama-tama harus memusatkan apa yang ingin dikerjakan,
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta
memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
rangka melakukan hal tersebut, ia harus meramalkan sejauh mana kemungkinan
tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari asep ekonomi, sosial maupun
lingkungan politik tempat organisasi berorganisasi serta dihubungkan dengan
sumber-sumber yang ada untuk mewujudkan rencana tersebut. Perencanaan juga
mencakup fungsi budgeting, sebab budget merupakan rencana
pengeluaran sejumlah uang untuk melakukan suatu tujuan.
1. Pengertian Perencanaan
Untuk mengetahui dan memahami hakekat perencanaan, maka kita
perlu mengetahui pengertian atau definisinya, di antaranya :
a. George R. Terry: Perencanaan adalah
pemulihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan
yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan
perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk
menghendaki hasil yang dikehendaki.
b. Harold Koontz dan O’Donnell:
Perencanaan adalah tugas seorang manajer untuk menentukan pilihan dari berbagai
alternatif, kebijaksanaan, prosedur dan program.
c. W. H. Newman: Perencanaan adalah
suatu penngambilan keputusan pendahuluan mengenai apa yang harus dikerjakan dan
merupakan langkah-langkah sebelum kegiatan dilaksanakan.
d. Dr. SP. Siagian MPA.: Perencanaan
dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan merupakan kegiatan menetapkan, merumuskan tujuan dan mengatur
pendaya-gunaan manusia, material, metode dan waktu secara efektif dalam rangkan
pencapaian tujuan.
Widjojo dalam Lembaga Administrasi Negara (1985: 31),
menjelaskan sebagai berikut : Perencanaan pada asasnya berkisar pada dua
hal :
1) Penentuan pilihan secara sadar
mengenai tujuan-tujuan konkret yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu
atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat yang bersangkutan.
2) Pilihan di antara cara-cara
alternatif yang efesien serta rasional guna mencapai tujuan-tujuan tersebut,
baik untuk penentuan tujuan yang meliputi jangka waktu tertentu maupun bagi
pemilihan cara-cara tersebut diperlukan ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria
tertentu yang terlebih dahulu harus dipilih pula.
2. Tujuan Perencanaan
Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu
perencanaan yang matang sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut disesuaikan menurut
bidang-bidang yang akan dicapai.
Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan bahwa tujuan
perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan adalah jalan atau cara
untuk mengantifikasi dan merekam perubahan (a way to anticipate and offset
change).
b. Perencanaan memberikan pengarahan (direction)
kepada administrator-administrator maupun non-administrator.
c. Perencanaan juga dapat menhindari
atau setidak-tidaknya memperkecil tumpang-tindih dan pemborosan (wasteful)
pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
d. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan
dan standar-standar yang akan digunakan untuk memudahkan pengawasan.
3. Fungsi-Fungsi Perencanaan (Planning)
Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, maka perlu
diketahui fungsi-fungsi dari planning itu sendiri, yaitu:
a. Menentukan
titik tolak dan tujuan usaha.
Tujuan
adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan
perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik
harus memiliki titik tolak, landasan dan tujuannya. Misalnya seseorang ingin
pergi dari Bandung ke Surabaya naik kereta api. Di sini Surabaya merupakan
tujuan, sedangkan kereta api merupakan perencanaan atau alat mencapai sasaran
tersebut.
b. Memberikan
pedoman, pegangan dan arah.
Suatu
perusahaan harus mengadakan perencanaan apabila hendak mencapai suatu tujuan.
Tanpa perencanaan, suatu perusahaan tidak akan memiliki pedoman, pegangan dan
arahan dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya. Misalnya seorang pilot terbang
melintasi Samudera tanpa mengetahui apakah ia ingin menuju ke Inggris, Belanda
atau Australia, maka ia akan berada di dalam ketidak-pastian.
c. Mencegah
pemborosan waktu, tenaga dan material.
Dalam
menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah
alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak atau dengan kata lain, apakah
masih dalam batas kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita
tetapkan. Misalnya suatu perusahaan menetapkan tujuan bahwa omzet penjualan
untuk tahun yang akan datang dinaikkan sebanyak 10%. Untuk itu ditetapkan
alternatif media promosi antara lain radio, majalah dan surat kabar. Karena
keterbatasan dana yang dimiliki, pilihan jatuh pada surat kabar karena dianggap
realitas dan paling ekonomis. Tetapi selain itu, perencanaan yang baik
memerlukan pemikiran lebih lanjut tentang surat kabar apa, hari pertemuannya
dan judul iklan.
d. Memudahkan
pengawasan.
Dengan
adanya planning, kita dapat mengetahui penyelewengan yang terjadi karena
planning merupakan pedoman dan patokan dalam melakukan suatu usaha. Agar
dapat membuat perencanaan yang baik, maka manajer memerlukan data-data yang
lengkap, dapat dipercaya serta aktual.
e. Kemampuan
evaluasi yang teratur.
Dengan
adanya planning, kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukakn
sudah sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Sehingga tidak terjadi under
planning dan over planning.
f. Sebagai alat koordinasi.
Perencanaan
dalam suatu perusahaan kadang-kadang begitu kompleks, karena untuk perencanaan tersebut
meliputi berbagai bidang di mana tanpa koordinasi yang baik dapat menimbulkan
benturan-benturan yang akibatnya dapat cukup parah. Dapat kita misalkan,
perjalanan suatu kereta api yang dengan tanpa adanya koordinasi yang baik,
kemungkinan akan terjadi tabrakan atau harus menunggu terlalu lama pada
simpangan-simpangan.
4. Latar Belakang Lahirnya Perencanaan
Suatu perencanaan lahir bukanlah secara kebetulan
melainkan ada sebab berupa inisiatif atau prakarsa dari dalam dan luar
organisasi. Sebagaimana asal lahirnya suatu perencanaan meliputi berbagai
sumber, antara lain:
a. Policy top management: puncak pimpinanlah yang
mengeluarkan kebijakan diadakannya perencanaan karena memang merekalah sebagai
pemegang policy.
b. Hasil pengawasan: berdasarkan hasil
pengawasan terkumpullah sejumlah data dan fakta yang dibuat dalam satu
perencanaan baru yang memperbaiki atau merombak yang pernah dilaksanakan.
c. Inisiatif dari dalam: planning
juga dapat lahir akibat adanya saran-saran dari pihak luar yang mungkin secara
langsung atau tidak langsung, yang mempunyai kepentingan dengan organisasi.
d. Kebutuhan masa depan: suatu
perencanaan dibuat sebagai persiapan masa depan ataupun menghadapi rintangan
dan hambatan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Ø PENGERTIAN
PENGADAAN
Pengadaan
adalah semua kegiatan menyediakan sarana dan prasarana (perbekalan) untuk
menunjang pelaksannaan tugas. Pengadaan disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing organisasi tersebut dengan menggunakan prosedur yang berlaku di
organisasi tersebut. Perencanaan perlu dilakukan sebelum melakukan pengadaan
yang bertujuan untuk mngetahui dengan tepat manfaat dan juga biaya yang akan
dikeluarkan.
v Pemerintah menyebutkan bahwa
pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang dan jasa oleh
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi lain yang
perosesnya mulai dari perencanaan kebutuhan sampai dengan diselesaikannya
seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.
Ø PENGERTIAN ADMINISTRASI SARANA & PRASARANA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana
adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih
memudahkan membedakan keduanya, sarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang
bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan prasarana lebih ditujukan
untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung, ruang, dan tanah. Sarana
dan prasarana juga mempunyai arti dan maksud yang sama dengan
istilah perbekalan kantor. Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan
kualitas yang baik, sangat dibutuhkan setiap organisasi dimanapun dalam
penyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa
adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan dicapai. Demikian halnya
kantor, tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan ketatausahaan atau administrasi, juga
sangat memerlukan sarana dan prasarana kantor. Bahkan tidak akan ada pekerjaan
kantor yang tidak berkaitan dengan sarana dan prasarana kantor.
1.1.1 Jenis-Jenis Sarana
dan Prasarana kantor
a)
Peralatan/perlengkapan kantor (office supplies)
Peralatan/perlengkapan adalah alat
atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan kantor, sehingga
menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan selesei lebih cepat, lebih tepat
dan lebih baik. Peralatan/perlengkapan kantor dibedakan menjadi dua, yaitu :
Dilihat dari bentuknya, peralatan/perlengkapan kantor
dibedakan menjadi tiga, antara lain :
Peralatan/perlengkapan kantor
berbentuk lembaran
Perlatan/perlengkapan kantor yang
berbentuk lembaran/helaian, yaitu kertas HVS, kertas folio bergaris, kertas
karbon, kertas stensil, formulir, kertas berkop, plastik transparan, kertas
karton, kertas buffalo, amplop dan map.
Peralatan/perlengkapan kantor
berbentuk nonlembaran
Peralatan/perlengkapan kantor yang
berbentuk nonlembaran (bukan berupa kertas lembaran), yaitu pulpen, pensil,
spidol, penghapus, penggaris, rautan, gunting, pemotong kertas (cutter),
pembuka surat (letter opener), pelubang kertas
dll.
Peralatan/perlengkapan kantor
berbentuk buku
Peralatan/perlengkapan kantor yang
berbentuk buku, antara lain :
Buku catatan (block note), yaitu
buku untuk menulis catatan harian sekretaris.
Buku pedoman organisasi, yaitu
buku panduan tentang informasi yang berkaitan dengan organisasi, mulai sejarah,
struktur, produk dan jasa, hingga prosedur kerja.
Buku tamu, yaitu buku yang
digunakan untuk mencatat tamu yang datang ke perusahaan.
Buku agenda surat, yaitu buku yang
mencatat keluar masuknya surat sehari-hari.
ii.
Peralatan/perlengkapan kantor dilihat dari
penggunaannya ;
Dilihat dari pengguanaannya,
peralatan/perlengkapan kantor dapat dibedakan menjadi dua, antara lain :
Barang habis pakai
Barang habis pakai adalah
barang/benda kantor yang pengguanaannya hanya satu/beberapa kali pakai atau
tidak tahan
lama. Contoh : kertas, tinta, karbon,
klip, pensil dan pulpen.
Barang tidak habis pakai
Barang yang tidak habis pakai adalah
barang/benda kantor yang penggunaannya tahan lama. Contoh : stapler,
perforator, cutter, dan gunting.
Mesin-mesin kantor (office machine)
adalah alat yang digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah bahan-bahan
keterangan dalam pekerjaan kantor yang bekerja secara mekanik, elektrik, dan
magnetik. Contoh : komputer, laptop, LCD, mesin tik manual dan elektrik, mesin
fotocopy dll.
c) Mesin
komunikasi kantor
Mesin komunikasi kantor adalah
sarana kantor yang digunakan untuk melakukan komunikasi, baik di lingkungan
organisasi sendiri maupun ke luar organisasi. Contoh : telepon, interkom,
faksimile dan telepon wireless.
d) Perabot kantor
(office furniture)
Perabot kantor adalah benda-benda
kantor yang terbuat dari kayu atau besi untuk membantu pelaksanaan tugas pekerjaan kantor. Contoh : meja,
kursi, sofa (meja dan kursi untuk tamu), rak buku, lemari, papan tulis dll.
e) Interior kantor
(office arrangement)
Interior kantor adalah benda-benda
kantor yang digunakan untuk menambah suasana jadi menyenangkan sehingga memberi
semangat dan kenyamanan dalam menyeleseikan pekerjaan. Contoh : gambar presiden
dan wakil presiden, gambar lambang negara, bendera, struktur organisasi,
lukisan, patung, vas bunga, tanaman hidup maupun buatan, jam dinding dll.
Tata ruang kantor adalah pengaturan
ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor sesuai dengan
luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia sehingga memberikan kepuasan dan
kenyamanan kepada karyawan dan pekerja.
(Mulyani, Sri dkk. 2008: Hal 43-54)
1.1.2 Pengelolaan Sarana
Prasarana Kantor
Dengan banyaknya kebutuhan sarana
dan prasarana, maka pengelolahan yang baik, efisien dan efektif mutlak
diperlukan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan. Tujuan
pengelolaan sarana dan prasarana kantor adalah agar semua kegiatan yang berhubungan
dengan perbekalan kantor baik yang bersifat administrasi maupun teknis
operasional dapat dijalankan dengan baik dan efisien. Dalam pengelolaan sarana
dan prasarana kantor dilakukan dengan beberapa kegiatan, yaitu :
a) Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan
menyediakan sarana dan prasarana (perbekalan) untuk menunjang pelaksannaan
tugas. Pengadaan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi tersebut
dengan menggunakan prosedur yang berlaku di organisasi tersebut. Perencanaan
perlu dilakukan sebelum melakukan pengadaan yang bertujuan untuk mngetahui
dengan tepat manfaat dan juga biaya yang akan dikeluarkan.
b) Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh satuan kerja atau petugas gudang untuk manampung hasil pengadaan
barang/bahan kantor, baik berasal dari pembelian, instansi lain atau yang
diperoleh dari bantuan. Tujuan penyimpanan barang/bahan kantor antara lain :
i)
Agar barang tidak cepat rusak.
ii) Agar tidak
terjadi kehilangan barang.
iv) Memudahkan dalam
pengawasan.
v) Memudahkan
dalam analisis barang.
c) Pemeliharaan
Pemelihraan adalah kegiatan
terus-menerus untuk mengusahakan agar barang/bahan kantor tetap dalam keadaan
baik atau siap untuk dipakai. Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor,
antara lain :
a) Agar barang tidak mudah rusak karena
hama atau suhu/cuaca.
b) Agar barang tidak mudah hilang.
c) Agar barang tidak kadaluarsa.
d) Agar barang tidak mudah susut.
e) Agar sarana dan prasarana selalu
dalam keadaan bersih.
d)
Inventarisasi
Inventarisasi adalah semua kegiatan
dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana
yang dimiliki. Inventarisasi yang dilakukan di setiap organisasi bisa saja
berbeda, namun pada dasarnya semua dilakukan dengan tujuan yang sama, tujuannya
yaitu :
i.
Agar
peralatan tidak mudah hilang.
ii.
Adanya
bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggungjawabkan
iii. Memudahkan dalam pegecekan barang
iv. Memudahkan dalam pengawasan
v.
Memudahkan
ketika mengadakan kegiatan mutasi/penghapusan barang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar